Selasa, 29 Desember 2009

PENGARUH NILAI WAJAR 3

BAB IV
HASIL PENELITIAN


1. Data Penelitian

Data sampel penelitian adalah seratus perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2002-2004, yang ditetapkan berdasarkan jumlah aset dengan mengambil perusahaan terbesar dan terkecil untuk tiap-tiap sektor industri seperti telah diuraikan sebelumnya.


2. Statistik Deskriptif

Seperti telah disebutkan sebelumnya sampel yang digunakan sebanyak 100 perusahaan selama 3 tahun ( 2002, 2003 dan 2004) atau seluruhnya menjadi 300 data sampel. Data dikalkulasi menggunakan Microsoft Excel kemudian diolah secara statistik menggunakan SPSS 13 for Window. Berikut ini adalah data yang menggambarkan mean dan standar deviasi dari data nilai wajar dan harga saham perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

                                         Statistik Deskriptif
                                      N          Min        Maks         Mean         Std 
   Deviasi    
                 
 DC-AE
 DC -EE
 DC-CF
 EE-AE
 EE- EE
 EE-CF
 EV-AE
 EV-EE
 EV-CF
 CV
 Valid N (listwise)
     300
     300
     300
     300
     300
     300
     300
     300
     300
     300
     300   
     -8119

     -6411
     -8157
     -4661
     -3724
     -3866
     -5825
     -5578
     -5640
            5
    
     52890
     24035
     20100
     29825
     29073
     29073
     27773
     23586
     23099
     33000
                  
      1838,37
        818,44
        326,44
      1373,54
      1278,87
      1175,63
        964,37
        775,68
        712,38
      1603,22
                     
      5641,890
        501,305
      3022,305
      3775,616
      3427,080
      3291,576
      2997,709
      2740,439
      2678,608
      3778,000



3. Uji Reabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur apakah instrumen variabel yang digunakan mempunyai tingkat reliabilitas yang baik. Reliabilitas diuji dengan Cronbach’s Alpha. Hasil pengujian menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha 0,931 dan Cronbach’s Alpha Base on Standardized Item 0,944 atau > 0,6 berarti instrumen yang digunakan adalah reliabel.


                                          Ikhtisar Case Processing

                                                          N                        %          
  Cases  :   Valid
                 Exclude
                 Total                   
            300
            130
            430        
           69,8
           30,2
         100,0        


                                            Statistik Reliabilitas
 Cronbach's AlphaCronbach's Alpha Based on
Standardized Items          
   N of Item    
           0,931                            0,944                           10         


Normalitas diuji dengan statistik Kolmogorov-Smirnov, hasil mengujian menunjukkan bahwa distribusi data yang digunakan ternyata tidak memenuhi asumsi normalitas (nilai signifikansi < 0,05). Asumsi normalitas ini tidak penting jika tujuannya hanya untuk estimasi saja (Gujarati, 1995). Prosedur pengujian yang dilakukan dalam sampel besar tetap bisa dikatakan valid. Berdasarkan hal ini maka meskipun tidak memenuhi syarat normalitas data tetap dapat digunakan untuk dianalisis lebih lanjut.


4. Uji Hipotesis

Ada 9 model regresi linier sederhana yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen (DC-AE = direct capitalization dengan tolok ukur laba akuntansi, DC-EE = direct capitalization dengan tolok ukur laba ekonomi, DC-CF = direct capitalization dengan tolok ukur arus kas, EE-AE = excess earnings dengan tolok ukur laba akuntansi, EE-EE = excess earnings dengan tolok ukur laba ekonomi, EE-CF = excess earnings dengan tolok ukur arus kas, EV-AE = economic value added dengan tolok ukur laba akuntansi, EV-EE = economic value added dengan tolok ukur laba ekonomi, EV-CF = economic value added dengan tolok ukur arus kas) terhadap harga saham (closing price) rata-rata pada bulan Januari tahun berikutnya. Berikut ini adalah ikhtisar hasil analisis model tersebut.

 Model     Variabel
 Independen   
     R        R Square          F              Sig.           Kesimpulan    
    1
    2
    3
    4
    5
    6
    7
    8
    9   
     DC-AE
     DC-EE
     DC-CF
     EE-AE
     EE-EE
     EE-CF
     EV-AE
     EV-EE
     EV-CF   
   ,583
   ,579
   ,495
   ,679
   ,727
   ,706
   ,688
   ,688
   ,679   
     ,340
     ,335
     ,245
     ,461
     ,529
     ,499
     ,473
     ,472
     ,459   
  153,670


  150,277
    96,755
  254,638
  334,319
  296,811
  267,328
  267,951
  254,796  
  0,000000


  0,000000
  0,000000
  0,000000
  0,000000
  0,000000
  0,000000
  0,000000
  0,000000 
   Signifikan


   Signifikan
   Signifikan
   Signifikan
   Signifikan
   Signifikan
   Signifikan
   Signifikan
   Signifikan  


Ikhtisar model diatas memperlihatkan bahwa semua model yang dianalisis memiliki nilai signifikansi (sig.) dari F < 0,05 atau menolak Ho, yang berarti semua variabel indipenden berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta.


Untuk mengetahui model mana yang paling berpengaruh terhadap harga saham dapat dilihat koefisien korelasinya. Berdasarkan kesembilan model yang dianalisis, model 5 memiliki koefisien korelasi paling besar. Berdasarkan hal ini secara intuitif dapat diidentifikasi bahwa model 5 mempunyai pengaruh lebih nyata terhadap harga saham.

Dibanding metode direct capitalization dan metode economic value added, metode excess earning lebih mampu menjelaskan variabel dependen yang digunakan, hal ini telihat dari koefisien korelasinya yang mencapai 0,679; 0,727 dan 0,706. Sedangkan berdasarkan tolok ukur yang digunakan (laba akuntansi, laba ekonomi dan arus kas) ternyata laba ekonomi lebih berpengaruh terhadap harga saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Heckel dan Lavnat (1995) yang menemukan bahwa alat ukur yang ideal untuk menentukan nilai perusahaan adalah arus kas, akan tetapi sejalan dengan pendapat Ruky (1999) bahwa pada umumnya yang digunakan sebagai pendapatan adalah laba normal setelah pajak yang benar-benar mewakili kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba serta Miller dan Modigliani (1961) bahwa sumber yang paling mendasar atas saham adalah laba.

Namun demikian hasil tersebut belum dapat digunakan untuk menyimpulkan apakah kesembilan tolok ukur nilai wajar per saham tersebut secara statistik berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan seberapa besar pengaruhnya. Oleh sebab itu perlu dilakukan uji statistik.


5. Uji Statistik

Uji statistik yang dilakukan meliputi analysis of variance untuk menguji linieritas serta uji koefisien a dan b untuk menguji signifikansi dari model regresi yang dihasilkan. Dalam melakukan pengujian ini digunakan alpha 0,05 untuk menerima atau menolak hipotesis, sedangkan untuk mengetahui pengaruh masing-masing digunakan parameter koefisien determinasi (R Square). Hasil uji statistik yang dilakukan adalah seperti disajikan berikut.
 
                              Analysis of Variance
 


Hasil analysis of variance diatas terlihat bahwa dari sembilan model yang dianalisis semuanya menunjukkan nilai F-hitung > F-tabel atau menolak hopotesis nol (null hypotesis) artinya model linier yang dihasilkan dari kesembilan model yang dianalisis signifikan secara statistik.
 
                                  Uji Koefisien A dan B
 


Hasil uji koefisien a dan b diatas menunjukkan bahwa dari sembilan model yang dianalisis semuanya memiliki nilai t-hitung > t-tabel atau menolak hopotesis nol (null hypotesis) artinya koefisien a dan b dari kesembilan model yang dianalisis signifikan secara statistik.


Dari hasil uji statistik diatas dapat disimpulkan bahwa bahwa excess earnings memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjelaskan harga saham perusahaan. Kemampuanya dalam menjelaskan harga saham perusahaan mencapai 46%-53%, sedangkan metode direct capitalization dan metode EVA masing-masing hanya 25%-34% dan 46%-47%. Selanjutnya dilihat dari tolok ukur yang digunakan (laba akuntansi, laba ekonomi dan arus kas) laba ekonomi mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menjelaskan harga saham, yakni mencapai 53% jika menggunakan metode excess earning, artinya setiap perubahan Rp 1 pada nilai wajar ekuitas akan menyebabkan perubahan sebesar Rp 0,53 pada harga saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta.


6. Pembahasan


6.1. Pengaruh Nilai Wajar Ekuitas Metode Direct Capitalization Terhadap Harga Saham

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai wajar ekuitas dengan metode direct capitalization mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan baik dengan tolok ukur laba akuntansi, laba ekonomi maupun arus kas atau menolak hipotesis nol (null hypotesis). Besaran pengaruh masing-masing adalah 34,0% jika menggunakan tolok ukur laba akuntansi, 33,5% jika menggunakan tolok ukur laba ekonomi dan 24,5% jika menggunakan tolok ukur arus kas. Gambaran ini memberikan petunjuk bahwa jika metode yang digunakan adalah direct capitalization maka pendekatan laba akuntansi akan menghasilkan perkiraan yang lebih baik, walaupun kemungkinan tidak terjadi juga cukup besar mengingat pengaruhnya hanya 34% sedangkan pengaruh faktor-faktor lain 66%.

Selama periode pengamatan perusahaan yang mempunyai nilai wajar ekuitas positif dengan tolok ukur laba akuntansi 74%, laba ekonomi 67% dan arus kas 44%. Beberapa perusahaan yang secara konsisten selama periode pengamatan memberikan nilai wajar ekuitas positif antara lain ; PT. Astra Agro Lestari, PT. London Sumatra Plantation, PT. Tambang Batubara Bukit Asam, PT. Semen Semen Gresik, PT. Colorpak Indonesia, PT. Ekadharma Tape, PT. Andhi Candra, dan PT. Pan Brothers.



6.2. Pengaruh Nilai Wajar Ekuitas Metode Excess Earning Terhadap Harga Saham

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai wajar ekuitas dengan metode excess earning mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan baik dengan tolok ukur laba akuntansi, laba ekonomi maupun arus kas atau menolak hipotesis nol (null hypotesis). Besaran pengaruh masing-masing adalah 46,1% jika menggunakan tolok ukur laba akuntansi, 52,9% jika menggunakan tolok ukur laba ekonomi dan 49,9% jika menggunakan tolok ukur arus kas. Gambaran ini mengindikasikan bahwa jika metode yang digunakan adalah excess earning maka pendekatan laba ekonomi akan menghasilkan perkiraan yang lebih baik, demikian juga jika dibandingkan dengan metode direct capitalization karena pengaruhnya mencapai 52,9% sedangkan pengaruh faktor-faktor lain hanya 47,1%.

Selama periode pengamatan perusahaan yang mempunyai nilai wajar ekuitas positif dengan tolok ukur laba akuntansi 81%, laba ekonomi 83% dan arus kas 83%. Beberapa perusahaan yang secara konsisten selama periode pengamatan memberikan nilai wajar ekuitas positif antara lain ; PT. Astra Agro Lestari, PT. Bakrie Sumatra Plantation, PT. London Sumatra Plantation, PT. Bumi Resouces, PT. Tambang Batubara Bukit Asam, PT. Medco Energi, PT. Aneka Tambang, PT. Semen Semen Gresik, PT. Colorpak Indonesia, PT. Ekadharma Tape, PT. Andhi Candra, dan PT. Pan Brothers.



6.3. Pengaruh Nilai Wajar Ekuitas Metode Economic Value Added Terhadap Harga Saham

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai wajar ekuitas dengan metode economic value added mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan baik dengan tolok ukur laba akuntansi, laba ekonomi maupun arus kas atau menolak hipotesis nol (null hypotesis). Besaran pengaruh masing-masing adalah 47,29% jika menggunakan tolok ukur laba akuntansi, 47,35% jika menggunakan tolok ukur laba ekonomi dan 46,09% jika menggunakan tolok ukur arus kas. Gambaran ini memberikan petunjuk bahwa jika metode yang digunakan adalah economic value added maka pendekatan laba ekonomi akan menghasilkan perkiraan yang lebih baik, walaupun perbedaannya sangat tipis dengan tolok ukur laba akuntansi. Demikian juga jika dibandingkan dengan metode direct capitalization akan tetapi lebih buruk dibanding metode excess earning karena pengaruhnya adalah 47,35% sedangkan pengaruh faktor-faktor lain 52,65%.

Selama periode pengamatan perusahaan yang mempunyai nilai wajar ekuitas positif dengan tolok ukur laba akuntansi 83%, laba ekonomi 79% dan arus kas 78%. Beberapa perusahaan yang secara konsisten selama periode pengamatan memberikan nilai wajar ekuitas positif antara lain ; PT. Astra Agro Lestari, PT. Anugrah Tambak, PT. Bahera Adimina, PT. Dharma Samudera, PT. Tambang Batubara Bukit Asam, PT. Medco Energi, PT. Aneka Tambang, PT. International Nickel, PT. Central Korporindo dan lain-lain.

Dari gambaran-gambaran diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat (Ho4) juga menolak hipotesis nol (null hypotesis) artinya nilai wajar ekuitas dengan tolok arus kas bukan paling berpengaruh terhadap harga saham perushaan di Bursa Efek Jakarta, karena hasil pengujian menunjukkan bahwa tolok ukur laba akuntansi masih lebih baik jika menggunakan metode direct capitalization dan tolok ukur laba ekonomi lebih baik jika menggunakan metode excess earnings atau economic value added.


DAFTAR PUSTAKA


Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston, 2001, “Menajemen Keuangan”, Buku I, Edisi Kedelapan, Alih Bahasa Dodo Suharto.


Garrison, Ray H, 1997, “Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting)”, Edisi Ketiga, Alih Bahasa Bambang Purnomosidi dan Erwan Dukat.

Goetzmann, William N, 2001, “An Introduction to Investment Theory”, Yale School of Management, http://www.viking.som.yale.edu.

Hadad, Muliaman D, Satrio Wibowo dan Dwityapoetra S Besar, 2004, “Beta Sektor Sebagai Proxy Imbal Hasil dan Indikator Risiko di Pasar Saham”, Research Paper, Biro Stabilitas Sistem Kuangan Bank Indonesia.

Hakiman, 2005, “Model Penentuan Harga IPO di Bursa Efek Jakarta Dengan Menggunakan Metode Real Option” Disertasi Program Doktor Manajemen Bisnis Universitas Padjadjaran.

Harahap, Sofyan Syafri, 2002, “Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan”, Jakarta.

Harvey, Campbell R, 1995, “Assets Pricing and Risk Management”, http://www.duke.edu

Husnan, Suad, 1997, “Manajemen Keuangan : Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek)”, Buku II, Edisi 4.

Jacob, Renata H dan Sofyan S. Harahap, 2004, “Hubungan Antara Indikator Mikro dan Makro Terhadap Nilai Buku dan Harga Pasar Saham Perusahaan”, Jurnal Akuntansi Universitas Trisakti.

Jogianto, HM, 2003, “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi 3.

Kivenco, Ken, 2002, “Beta, Risk and Mutual Funds” Kenmar Mutual Funds Education Series, http://www.sympatico.ca.

Lufti, Muslich, 2005, “Pengaruh Faktor Fundamental dan Teknikal Terhadap Efisiensi Pasar Dalam Menetukan Nilai Pasar Saham Perusahaan Industri Manufaktur Terbuka di Bursa Efek Jakarta”, Tesis PhD Universitas Airlangga.

Nurhidayati dan Sofyan S. Harahap, 2004, “Ratio Keuangan Sebagai Alat Prediktor Delisting Perusahaan” Jurnal Akuntansi Universitas Trisakti.

Pradhono, dan Yulius Jogi Christiawan, 2004, “ Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi Terhadap Return Yang Diterima Oleh Pemegang Saham : Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 6 No. 2 Universitas Kristen Petra.

Presetya, Teguh, 2004, “Analisa Ratio Keuangan dan Nilai Kapitalisasi Pasar Sebagai Sebagai Prediksi Harga Saham di Bursa Efek Jakarta Pada Periode Bullish dan Bearish”, Jurnal Akuntansi.

Ross, S, 1977, “The Determination of Financial Structure : The Incentive Signaling Approach”, Journal of Economics 8.

Ruky, Sjaiful, 2000, “Penilaian Usaha : Menilai Saham Perusahan, Edisi I.

Sharpe, William F, 1964, “Capital Asset Prices : A Theory of Market Equilibrium Under Condition of Risk”, Journal of Finance, 19 (3) 425-442.

Sharpe, William F, 2001, “Individual Risk and Return Preferences : A Preliminary Survey”, Stanford University, http://www.stanford.edu.

Sharpe, William F, Gordon J. Alexander dan Feffery V. Bailey, 2005, “Investasi Jilid I”, Edisi 6, Alih Bahasa Pristina Hermastuti.

Sharpe, William F, Gordon J. Alexander dan Feffery V. Bailey, 2006, “Investasi Jilid II”, Edisi 6, Alih Bahasa Khrisna Kamil.

Siahaan, Hinsa, 2003, “Analisa Saham Dengan Menggunakan Gordon Model”, Kajian Ekonomi dan Keuangan Vol. 7 (1).

Irwin dan Sudjono, 2003, “Analisa Faktor Penentu Price to Book Value Saham Dalam Keputusan Investasi pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi STIE Swadaya.

Suharyadi, dan Purwanto SK, 2004, “Statistika : Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern” Edisi I.

Trihendradi, Cornelius, 2005, “SPSS 13 : Step By Step Analisis Data Statistik” Ed I.

Wahyudi, Sugeng, 2005, “Analisis Industri dan Perusahaan”,Suara Merdeka, 30-05.

Warsidi, dan Agus Bambang Pramuka, 2000, “Evaluasi Kegunaan Ratio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Di Masa Yang Akan Datang : Suatu studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi Vol. 2 No 1 Universitas Jenderal Soedirman.

Young, S. David dan Stephen F. O’Byrne, 2001, “EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai : Panduan Praktis Untuk Implementasi”, Edisi I, Alih Bahasa Lucy Wijaya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar